Karate adalah salah satu jenis olahraga beladiri yang banyak direkomendasikan. Minat terhadap karate pun kian meningkat saat ini. Selain sebagai tameng perlindungan diri, olahraga beladiri karate juga bisa memberikan banyak manfaat lainnya. Meski jenis olahraga beladiri yang satu ini sudah sangat familiar, terutama di Indonesia, nyatanya ada masih ada sebagian orang yang kurang memahami sejarah dan bagaimana belajar karate. Apabila anda juga merasakan hal yang sama, pastikan anda menyimak sejarah dan asal usul karate berikut ini.
Sejarah dan Asal Usul Karate
Sejarah dan asal usul karate sebenarnya berasal dari seni beladiri berupa tinju di Cina. Olahraga beladiri ini diciptakan oleh Darma, yang tak lain adalah guru Budha yang Agung. Beladiri ini didapatnya ketika sedang bermeditasi di Biara Shorinji, Mt-Sung, provinsi Henan, Cina. Penerus Darma berikutnya menyebut olahraga beladiri ini dengan sebutan Shorinji Kempo yang berpusat di Okinawa lewat kontaknya dengan Cina di abad ke-14. Munculnya karate sebagai seni beladiri itu sendiri diketahui pada abad ke-19 berkat Matsumara Shukon, salah seorang prajurit samurai.
Bapak Karate dunia sendiri adalah Gichin Funakoshi yang dilahirkan di Shuri, Okinawa, di tahun 1868. Gichin Funakoshis berlatih karate pada Itosu dan Azato. Pada tahun 1916, Gitchin Funakoshi diundang ke Jepang untuk menyelenggarakan demonstrasi di Butokukai yang adalah pusat beladiri Jepang. Gichin Funakoshi yang kemudian memutuskan untuk tinggal di Jepang banyak menulis buku. Semenjak saat itu, klub karate kian banyak bermunculan.
Sejarah Masuknya Karate di Indonesia
Karate di Indonesia tidak dibawa oleh tentara Jepang, akan tetapi oleh mahasiswa Indonesia yang kembali ke Tanah Air usai menyelesaikan pendidikannya di negara Jepang. Pada tahun 1963, beberapa mahasiswa Indonesia, yaitu Baud AD Adikusumo, Mochtar Ruskan, Karianto Djojonegoro, dan Ottoman Noh membangun Dojo di Jakarta. Mereka mengenalkan karate aliran Shoto-kan di Indonesia dan membentuk Persatuan Olahraga Karate Indonesia (PORKI).
PORKI diresmikan pada 10 Maret 1964 di Jakarta. Dalam usaha pengembangan karate di Indonesia, hasil Kongres ke IV PORKI pada tahun 1972, terbentuk satu wadah organisasi karate yang bernama Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI). Semenjak FORKI berdiri hingga saat ini, kepengurusan yang ada di tingkat Pusat dikenal dengan sebutan Pengurus Besar (PB). Itulah bagaimana asal mula olahraga beladiri karate bisa masuk ke Indonesia.
Belajar Beladiri Karate
Olahraga beladiri karate memiliki banyak penggemar. Hal ini dikarenakan beladiri karate terbukti memberikan banyak manfaat. Adapun beberapa manfaat karate diantaranya yaitu menguatkan otot lengan dan kaki, mempertahankan diri, meningkatkan konsentrasi, meningkatkan rasa percaya diri, dan menambah teman. Ilmu dasar beladiri karate pun cukup mudah dilakukan. Mulai dari masuk dalam zona, menguasai cara berdiri, keseimbangan, dan tenaga, serta menguasai gerakan-gerakan. Tiap ilmu dasar tersebut memiliki teknik karate yang bertahap dan berbeda-beda.
Untuk ilmu dasar yang masuk dalam zona, anda harus melakukan meditasi selama 5 menit, pemasanan sekitar 10 menit, dan peregangan 15 menit. Selain itu, pastikan anda juga mengerti filosofi dibalik karate. Kemudian untuk penguasaan cara berdiri, keseimbangan, dan tenaga, anda harus mulai dengan cara berdiri awal. Setelah itu, perhatikan keseimbangan anda, serta konsentrasi pada tenaga dan kecepatan. Jika sudah, anda bisa lanjut ke ilmu dasar penguasaan gerakan. Dalam hal ini, pastikan anda latihan dalam memukul dan pertahanan, menendang, serta mulai berlatih dengan lawan. Latihan akan memberikan hasil yang maksimal apabila anda melakukannya secara berulang.